Teheran – Yerusalem, 19 Juni 2025
Ketegangan antara Iran dan Israel mencapai titik kritis dalam sepekan terakhir, menyusul gelombang serangan saling balas yang terjadi sejak 13 Juni 2025. Serangan udara Israel menghantam sejumlah fasilitas strategis Iran, termasuk instalasi nuklir Natanz dan Fordow, sementara Iran membalas dengan meluncurkan rudal balistik dan drone ke berbagai wilayah di Israel, termasuk Tel Aviv.
Menurut sumber resmi Iran, ratusan korban jiwa telah jatuh, termasuk warga sipil dan anggota Garda Revolusi Iran (IRGC). Di pihak Israel, serangan balasan Iran menyebabkan lebih dari 60 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, serta kerusakan pada infrastruktur sipil dan militer.
Israel Serang Jantung Teknologi Nuklir Iran
Militer Israel dalam pernyataan resminya menyatakan telah melaksanakan “operasi defensif strategis” dengan target fasilitas-fasilitas yang dicurigai mendukung program nuklir Iran. Gambar satelit dan laporan intelijen menunjukkan kerusakan parah di situs pengayaan uranium Natanz dan kompleks militer Isfahan.
Iran Tegaskan Tidak Akan Menyerah
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk pada tekanan militer maupun diplomatik dari Israel atau Amerika Serikat. “Setiap intervensi militer terhadap kami akan dibalas dengan pukulan yang tak terbayangkan,” ujarnya dalam pidato nasional.
Trump Pertimbangkan Keterlibatan Langsung
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam konferensi pers di Washington menyatakan bahwa pemerintahnya sedang mempertimbangkan semua opsi, termasuk keterlibatan militer langsung untuk mendukung sekutu lamanya, Israel. “Kami tidak akan tinggal diam jika ancaman terhadap stabilitas regional semakin besar,” ujarnya.
Dunia Internasional Desak Gencatan Senjata
PBB, Uni Eropa, serta negara-negara besar seperti Rusia dan China, telah menyerukan gencatan senjata segera dan memulai dialog diplomatik. Swiss dikabarkan tengah menginisiasi pembicaraan tertutup antara kedua belah pihak, dengan fokus pada pengendalian senjata dan non-proliferasi nuklir.
Situasi Regional Mengkhawatirkan
Ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Beberapa milisi pro-Iran di Lebanon dan Suriah dilaporkan siaga penuh, sementara negara-negara Teluk memperketat keamanan perbatasan dan wilayah udaranya.
Agus Yasin
Leave a comment